Labels

#kokoROTI (8) Indonesia (6) #kokoDONAT (5) Australia (5) Video (3) Tips (1)

Jumat, 20 Desember 2013

#kokoDONAT : Sydney Christmas Light Projection Show 2013



This video was captured when I passed Sydney Square area. There was a musical show so I decided to watched the show for a while. After the shows end, I start put my steps going out from Sydney Square area, until suddenly another show was appear ! There was a LIGHT PROJECTION SHOW ! I really amazed and put my steps back to Sydney Square, grab my camera, and recorded the show.

THE SHOW WAS VERY STUNNING ! I’ve never seen show like this before. Very cool and very detail, you can see many many small interesting thing in every side of this projection.

Selasa, 17 Desember 2013

Trauma Angkutan


Pernah gak sih u merasa risih dan takut ketika ada orang yang nawarin “Ojek neng !” atau “Taksi pak ?” atau “Becak buuuu ?”

Maksudnya sih baik ya, memudahkan calon penumpang mencari moda angkutan… Tapi kok ya seringkali bikin takut dan risih ? Apalagi kalo tampang orang yang nawarin agak memaksa dengan tampang yang tidak bersahabat, belum ditawarin udah melipir duluan…Hiiii

Gue pikir kelakuan sopir taksi liar di bandara Soekarno Hatta (Soeta) sudah termasuk cukup parah dan intimidatif dalam hal menggaet para penumpang. Ternyata gue salah…. Gue menemukan yang lebih parah !  

Taksi-taksi liar di Soeta kalo kita cuekin dan bilang enggak, maka tidak lama kemudian meraka akan pergi dan berupaya mencari korban lainnya. Tapi di Stasiun Pasar Turi (Surabaya), meski udah bilang enggak berkali-kali, tetep aja gue dikejar-kejar. Bahkan mereka sampe rela nungguin gue makan !!! Dengan harapan selesai gue makan, gue akan mengiyakan tawaran mereka.Huh !

Rabu, 04 Desember 2013

#kokoDONAT Project


Beberapa waktu belakangan ini gue mengedarkan hastag baru yakni #kokoDONAT. Mungkin ada yang bertanya-tanya itu apa. Setelah #kokoROTI sekarang muncullah #kokoDONAT , ini jangan2 koko Sugi beneran mau bikin usaha bakery lagi ???

Ssssssstttttttttttttt !!!

Jadi sebenarnya #kokoDONAT itu adalah nama franchise baru yang akan meluluhlantahkan eksistensi Dunkin Donat, membumihanguskan Jco Donat, dan merajai singasana kerajaan donat !!! Uyeahhh !!! Bwahahahaha *stresssss*

Berhubung #kokoDONAT itu masih saudaraan sama #kokoROTI, jadi gak bakalan jauh-jauh sama yang namanya travelling. Berikut penjelasan mengenai #kokoDONAT

Apaan tuh #kokoDONAT Project ???

#kokoDONAT adalah singkatan dari Koko Sugi Do ‘Naked’ In Australia, terjemahan bebasnya adalah koko Sugi jalan-jalan, muter-muter, keliling-keliling sambil telanjang di Australia.

Why ‘Naked’ ?
Naked di sini bukan berarti gue jalan-jalan sambil telanjang bulet ya, hehe. Maksudnya adalah travelling kali ini gue lakukan dengan modal nekat senekat-nekat-nekat-nekat-nya. Kenapa ? Karena selain tiket PP Jkt-Australia, gue gak punya rencana sama sekali harus pergi kemana, tinggal dimana, transportasinya pakai apa. I have no idea what I suppose to do in Australia dan harus bisa survive dengan dana minim selama 3 minggu di Ostrali. Wish me luck deh, hehehe !

Jumat, 22 November 2013

#kokoDONAT QUIZ : OLEH-OLEH APA YA ?


Cari oleh-oleh ini sebenernya gampang-gampang susah. Kalau untuk diri kita sendiri gampang soalnya sudah tau kesukaan sendiri dong, nah yang ribet mikirin oleh-oleh untuk orang lain terutama kalau yang mau dikasih ada relasi khusus dengan kita. 

Gue sendiri suka bingung kalau disuruh bawa oleh-oleh. Pertama gue orangnya gak suka belanja, kedua gue sering lupa menyediakan waktu khusus untuk beli oleh-oleh saking asiknya jalan-jalan, hehe. Entah darimana bermula dan darimana asalnya, ada hukum yang “mewajibkan” seseorang bawa pulang oleh-oleh sepulang ia pergi.
 
Karena gue orangnya gak jago dalam bidang per-“oleh-oleh”an, maka dari itu kali ini gue mengharapkan ide-ide dari kalian. Jadi, silahkan bilang kalian mau oleh-oleh apa dari Ostrali, TAPI JANGAN YANG MAHAL2 YA !!! Hahaha.

GRANTED !

Sumber : www.johnwinter.net
Semenjak gue dapet tiket ke Australia, hidup gue jadi gak tenang (yang tanya gmn caranya gue bisa ke Aussie bisa baca disini). Setiap orang yang ketemu gue pasti nanyain “Koh, lu pergi ke Australinya kapan ?”

Mulanya sih gue masih santai ngejawabnya, tapi lama-lama kok sebel juga ya harus jawab pertanyaan yang sama berulang-ulang ? Bahkan orang yang sama, mengajukan pertanyaan yang sama, dan gue jawab dengan jawaban yang sama. BERULANG-ULANG…. KOH LU PERGI KE AUSTRALINYA KAPAN ? -___-

Ketika ditanya seperti itu jawaban gue adalah “Gue juga ga tau kapan”

Loh kok bisa ?


Ya, karena urusan pergi ke Australia (entah knp nulis Australia terasa menyusahkan, jd mulai sekarang gue tulis Ostrali aja ya ? Huehehe)…. tidak selesai begitu saja ketika lu telah punya tiket di tangan lu. Apalagi posisi gue sebagai mahasiswa tingkat akhir kala itu semakin memposisikan gue kedalam jurang kebimbangan yang dalam tiada tara arah dan tujuan hingga tak tau arah jalan pulang. Ada banyak hal yang harus gue urus dan selesaikan sebelum bisa pergi dengan tenang ke Ostrali. Contohnya aja ngurusin Skripsi, ngurus wisuda, ngurus berkas2 kelulusan, ngurus rumah tangga kita *yang ini belom*, dan alasan yang paling ultimate dalam menentukan perjalanan para traveler ke berbagai negara => ngurus VISA !

Sabtu, 16 November 2013

Sydney I’m Coming !!!

Gambar : flickrhivemind.net
Sebelum memulai bercerita, izinkanlah saya kali ini mengutip sebuah ayat dari Alkitab. Mohon maaf sebelumnya jika hal ini menyinggung teman-teman. Bukan maksud meng-Kristenisasi, namun saya hanya ingin mengungkapkan syukur dan menyatakannya melalui apa yang saya percayai.
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”
1 Korintus 2 : 9

Gak pernah nyangka akhirnya gue bisa pergi ke Australia. Lebih tepatnya, ngak pernah nyangka akan dengan cara yang seperti ini.

Dr kecil gue terkagum-kagum dengan benua yang satu ini. Jauh sebelum gue kenal apa itu Inggris, Amerika, atau negara2 keren lainnya, nama Australia selalu melekat dalam hati gue. Alasannya simple; karena di Australia itu ada KANGGURU.

Sampai sekarang kalau ditanya negara mana yang pengen gue kunjungi, pasti gue menjawab ---> Australia. Kondisi politik stabil, lingkungannya bersih, pantai2nya (dan bule2nya) cakep2, dan yang paling penting ada KANGGURUNYA ! (Tetep ya...)

Minggu, 10 November 2013

Koko, Sepatu Roda, dan Percobaan Bunuh Diri


Gambar : jobspapa.com
Kalau kalian pernah nonton film Olga Sepatu Roda, kalian pasti sepakat sama gue kalau sepatu roda itu adalah salah satu ciri anak gaul

Pernah denger film Olga Sepatu Roda ? Itu loh film yang ceritanya tentang seorang cewek yang jago banget main sepatu roda dan sering banget jadi juara sepatu roda. Film ini ternyata pernah di re-make beberapa kali dan yang gue tonton itu adalah versi sinetronnya, sekitar tahun 2002.

Gara-gara film itu, sepatu roda jadi barang yang nge-hits banget. Banyak orang yang tertarik untuk memainkan sepatu roda karena eh karena, ngeliat Olga mainin sepatu rodanya itu asik banget men ! Di film itu, si Olga kemana-mana pergi pake sepatu roda. Kuliah pake sepatu roda, main ke taman pake sepatu roda, pacaran pake sepatu roda, kabur dari rumah pun pake sepatu roda (biar cepet kaburnya, hehe)

Saking ahlinya si Olga, ia jadi mengesankan kalau main sepatu roda itu adalah sesuatu yang MUDAH dan MENGASIKKAN. Selain itu, karena sosok Olga digambarkan sebagai sosok yang populer, maka citra “anak gahoel” pun melekat pada orang-orang yang bisa menguasai permainan ini. Maka dari itu, gak heran kalau selanjutnya orang berbondong-bondong mencoba permainan ini. Tersihir oleh pesona sepatu roda.

Gue pun termasuk orang yang terkena sihir itu. Kepengen banget punya dan bisa main sepatu roda. Gue ngebayangin kalo gue bisa main sepatu roda pasti asik banget wush ! wushh !! wushhhh !!! Gue akan bisa bergerak secepat angin (dan diterbangkan angin gue rasa… Hmmm)

Sebagai anak-anak, pengen dong punya mainan baru dan dicap sebagai anak gahoel. Tapi sayang impian gue untuk main sepatu roda gak pernah kesampaian. Selain karena harga sepatu roda yang mahal, gue pernah nyobain main sepatu roda milik sepupu gue tapi bodohnya gue cuma pakai sepatunya sebelah doang. Alhasil badan gue jadi gak seimbang dan jatuh terpelanting dengan sukses. Gue trauma.